Friday, November 18, 2022

Menggali Pengalaman Seni Dalam Diri

Selamat malam, Pak Angga dan bagi semua yg (mungkin saja) membaca blog receh ini..

Sebelumnya saya sangat berterima kasih kepada Pak Angga karena melalui penugasan kali ini saya jadi mengenal karya NFT yang ternyata sangat menarik dan juga kompleks, tentunya tergantung persepsi masing-masing..

Baiklah, saya mulai ocehan ngalur ngidul saya ya, Pak..

semoga belum juga bosan menyimaknya..



"hochmütige selfreproach" oleh Marta Gazzola
sumber : https://objkt.com/asset/hicetnunc/795502

Dalam karyanya tersebut, Gazzola menerangkan "dedicated to my children, who deserve a mother that does not so often forget how it feels like to grow up, feeling lost in life's mysteries."
ahh..... what a feeling that a mother should have feel to her daughter...
to me, a mother should know that we, as a child, no matter what, no matter how old we are, we'll always feeling lost in life's mysteries.
bagaimana tidak? dulu, mungkin sampai umur saya 19-an akhir, bagi saya masih misteri kenapa Papa dan Mama mesti konflik di umur saya sejak SD?
bagi saya masih misteri apa yg sebetul-betulnya mereka ributkan?
bagi saya masih misteri apa yg harus saya lakukan ditengah-tengah keadaan seperti itu sementara melihat keluarga teman-teman yang kehidupannya terlihat "normal".
Apakah Ayah Ibu saya lupa bagaimana rasanya "Grow up"??
karena kami, anak-anak, seperti dipaksa untuk "Grow up", and we do hate it back then..
tapi itu dulu.....
sekarang sudah tidak misteri bagi saya, seperti yg sudah saya ceritakan di blog sebelumnya, kalau itu semua tidak terjadi, mungkin sekarang ceritanya tidak akan seperti ini :)



"Broken Dreams" oleh Gian D'Alessio
Sumber : https://objkt.com/asset/hicetnunc/794439

Semenjak polemik keluarga pada masa itu, all of sudden all of my dreams felt shattered...
Bagaimana tidak? pada umur tersebut, kondisi mental belum stabil, pemikiran masih terbilang jauh dari matang, dari segala aspek tidak stable lah, pokoknya..
i became a really quiet little girl, clueless, easily irritated, over sensitive, having lotsa friends yet have no clue how to start conversation first..
Mulut ini terasa seperti ter-isolasi karena merasa kalau bicara, orang lain bisa membaca suasana hati saya atau bahkan bisa mengetahui masalah keluarga saya?
ended up, saya gak gampang nyaman sama orang lain, terlebih yg baru saya temui, cenderung menarik diri.
sampai ada satu sahabat menegur "gak baik begini terus, Ri.... Mama jauh disana juga pasti bisa ngerasain lah kalo anaknya kenapa-napa"..
yah, tapi saya bisa apa?
saya hanya anak kecil yg punya angan-angan kalau hidup ini harusnya selalu baik-baik saja...... naif sekali memang, saya juga kesal sendiri kalau mengingatnya.. hehe..





"Build Back Up" oleh CryptoJ
Sumber : https://objkt.com/asset/KT1QHGJeh4etzti3CGkCxYDdqWHkaiP7nhDx/0

Fase terakhir yg bisa saya jalani yaitu seperti yg telah digambarkan oleh CryptoJ...
"Build Back Up - Among the shards of broken dreams lie the new building blocks."
"Bangkit, woi!! diantara mimpi yg rusak, masih ada mimpi-mimpi baru yang masih bisa kita bangun" kata-kata macam tu lah yg suka saya dengar dalam diri sendiri..
hingga akhirnya saya bosan terus-terusan jd anak yg meratapi nasib - nangis - murung - gitu aja terus repeat.....

Mengutip juga lirik lagu dari salah satu band kelahiran Tennessee, Paramore..

"It's just a spark but it's enough to keep me going..
And when it's dark out and no one's around it keeps glowing"

gak apa-apa deh, meski yg saya lihat cuma cahaya kecil, yg penting selalu cukup untuk saya berpegang, tidak peduli lorong gelap manapun yg akan saya telusuri selama hidup ini..
waktunya bangkit, toh pada akhirnya "what doesn't kill you makes you stronger" don't you??

No comments:

Post a Comment

Pengalaman membuat tulisan dari NFT dan kepribadian, serta perbedaan dengan melihat karya langsung pada galeri secara nyata

Selamat malam untuk Pak Angga, juga bagi semua yang (mungkin saja) membaca.... lagi-lagi saya senang sekali diberi wadah untuk "curhat&...